Bulan November lalu saya mengikuti sebuah workshop
tentang kepenulisan kreatif. Acara tersebut diselenggarain oleh Gagasmedia dan
Bukune yang diadain di Gedung
PLA, Fakultas Bahasa dan Seni, UNY. Pembicara yang bakalan ngisi workshop
tersebut orang-orang yang pengen banget saya temui, yaitu Windy Ariestanty (Pemred
Gagasmedia dan Bukune), Alanda Kariza (penulis Dream Catcher), Alit Susanto (penulis
Skripshit), dan Christian Simamora (salah satu editor di Gagasmedia). Dari
keempat pembicara tersebut Mbak Windy dan Alanda adalah pembicara yang menjadi
alasan saya buat ikutan workshop ini. Mbak Windy selain sebagai pemred
Gagasmedia dan Bukune, Mbak Windy ini penulis Life Traveler yang merupakan
salah satu novel favorit saya, sedangkan Alanda siapa sih yang gak kenal sama
Alanda Kariza, selain sebagai penulis, dia juga seorang aktivis yang sudah ke
berbagai negara karena prestasinya, dia juga salah satu penggagas Indonesian
Youth Confrence.
Alit, Christian, Alanda, Mbak Windy |
Tanda tangan Mbak Windy di life traveler saya :) |
Nah, dalam workshop yang berlangsung hampir 3
jam itu, tiap pembicara memaparkan berbagai materi tentang kepenulisan kreatif,
mulai dari bagaimana cara menjadi penulis yang kreatif, sampai bagaimana agar
buku yang kita tulis dapat diterbitkan. Materi tentang bagaimana menulis
kreatif dibawakan oleh Alanda dan Alit, sedangkan Christian mengulas tentang
elemen-elemen yang ada dalam sebuah novel fiksi, dan Mbak Windy memaparkan
tentang kiat-kiat agar sebuah tulisan dapat dijadikan buku dan diterbitkan. Yang
saya ingat banget, adalah ketika Mbak Windy ngomong kalo menulis itu adalah
sesuatu yang harus dilatih, ga ada orang yang lahir di dunia ini langsung bisa
nulis, bakat itu diasah bukan didapat gitu aja. Selain itu, Mbak Windy juga
ngasih saran buat penulis pemula untuk tulis aja apa yang kalian suka atau yang
kalian tahu dulu dan selalu konsisten dalam menulis. Kata-kata Mbak Windy
tersebut bikin saya kayak ditepuk pundaknya dan langsung punya niat buat mulai
untuk rajin menulis.
November…Desember….
Niat buat mulai rajin nulis tinggal niat, no action. Selama dua bulan belakangan ini saya memang menyibukan diri dengan diam doang dirumah sampai dikira temen-temen kampus lagi gak di Jogja karena gak pernah ke kampus. Sampai pada sabtu malam kemarin, ketika bertemu teman saya yang menyinggung tentang hobi saya jalan-jalan, dan menanyakan apakah saya punya blog. Sebenarnya saya sudah menuliskan beberapa cerita jalan-jalan saya di tumblr saya, namun saya memang belum konsisten untuk terus menulis, dan sejak malam itu niat yang sempat menggunung itu muncul kembali untuk mulai kosisten dalam menulis. Akhirnya saya memutuskan untuk menjadikan blog ini sebagai wadah cerita jalan-jalan saya sedangkan tumblr hanya sebagai photoblog dan seperti kata Mbak Windy mulai dulu dari apa yang saya suka, jalan-jalan. So, lets' get started….
November…Desember….
Niat buat mulai rajin nulis tinggal niat, no action. Selama dua bulan belakangan ini saya memang menyibukan diri dengan diam doang dirumah sampai dikira temen-temen kampus lagi gak di Jogja karena gak pernah ke kampus. Sampai pada sabtu malam kemarin, ketika bertemu teman saya yang menyinggung tentang hobi saya jalan-jalan, dan menanyakan apakah saya punya blog. Sebenarnya saya sudah menuliskan beberapa cerita jalan-jalan saya di tumblr saya, namun saya memang belum konsisten untuk terus menulis, dan sejak malam itu niat yang sempat menggunung itu muncul kembali untuk mulai kosisten dalam menulis. Akhirnya saya memutuskan untuk menjadikan blog ini sebagai wadah cerita jalan-jalan saya sedangkan tumblr hanya sebagai photoblog dan seperti kata Mbak Windy mulai dulu dari apa yang saya suka, jalan-jalan. So, lets' get started….
No comments:
Post a Comment