|
Halo Wonosobo :) |
Ketika KKL 2 saya dan teman-teman sejurusan
mendapat lokasi untuk melakukan penelitian di Wonosobo. Ketika diumumkan lokasi
untuk KKL 2 pengetahuan saya sangat minim tentang daerah Wonosobo, saat itu salah
satu yang saat tahu adalah Wonosobo itu adem. Kami dibagi dalam beberapa
kelompok yang satu kelompoknya terdiri 7 sampai 8 orang. Saya dan 7 orang teman
lainnya masuk kedalam kelompok yang akan melakukan penelitian tentang
kebencanaan. Setelah hampir setengah semester mempersiapkan berbagai data serta
informasi yang akan digunakan untuk penelitian kami, akhirnya tiba waktunya
kami beserta dosen pembimbing berangkat untuk melakukan lapangan KKL. Karena
penelitian kelompok kami tentang bencana maka selama di Wonosobo kami
mengunjungi beberapa titik untuk melakukan pengukuran fisik dan mewawancarai
beberapa penduduk sekitar tentang perspektif mereka terhadap bencana yang
sangat sering terjadi di Wonosobo yaitu bencana longsor. Selama hampir seminggu,
saya benar-benar menikmati Wonosobo yang sesungguhnya, gak cuman tempat wisata
yang umumnya didatangi tapi bener-bener ngebolang masuk ke pelosok desa-desa di
Wonosobo. Ketika di Wonosobo saya dan teman sekelompok saya ngerasain yang
namanya jadi dora the explorer, bisa alan-jalan sekalian mengerjakan tugas
kuliah, mulai dari nyasar sampai ketahuan ngintip orang yang lagi pacaran di
perkebunan semua kami alami.
|
Perkebunan Teh Tembi |
Wonosobo mungkin terkenal dengan berbagai wisata
alam dan kulinernya, namun tujuan saya ke Wonosobo bukan untuk berwisata, tapi
untuk melakukan kegiatan lapangan KKL sehingga meskipun tidak datang ke
tempat-tempat wisata andalannya Wonosobo, saya sangat senang bisa berkeliling
Wonosobo. Tempat-tempat yang kami datangi antara lain perkebunan teh tembi
serta beberapa desa di kecamatan kejajar dan wadaslintang. Yang seru dari
perjalanan kali ini adalah lebih banyak interaksi dengan penduduk lokal dan
beneran jalan-jalan, iya jalan kaki dari satu tempat ke tempat. Mobil angkot
yang kami sewa ternyata tidak dapat mengantar kami ke semua tempat yang menjadi
titik sample penelitian kami sehingga kami hanya di-drop sampai jalan besar dan
dilanjutkan jalan kaki.
|
Kebuh Teh Tembi |
|
Ini kalo bikin ftv judulnya Ada cinta di Kebun Teh :) |
|
Agrowisata Tembi |
Hari kedua di wonosobo kami mengunjungi perkebunan
teh tembi dan itu pertama kalinya saya bermain-main ke kebun teh, untung teman-teman
sekelompok saya orangnya asik-asik akhirnya kami menyebut kegiatan survei ke
Tembi ini sebagai kegiatan dolan ke kebun teh. Udaranya sejuk banget, jadinya
kita jalan kaki berkilo-kilo juga gak berasa capeknya. Selain karena adem
sepanjang perlanan kami juga gak bosan-bosannya menikmati pemandangan yang ada
ditempat yang kami kunjungi mulai dari perkebunan teh, kebun sayur, hingga
aktivitas penduduk lokal. Dulu ketika nonton film petualangan sherina saya
sering bertanya "kapan yaa bisa main diperkebunan kayak perkebunannya Pak
Ardiwilaga itu". Daaaan KKL II dan Wonosobo make my dream comes true. Saya
akhirnya bisa ngerasain jalan-jalan di perkebunan teh dan ngelihat Ibu-ibu
metik teh, panen sayuran dan ngelihat berbagai jenis sayuran segar langsung di
kebunnya. Selama ini saya cuman
bisa makan berbagai sayuran seperti kembang kol, wortel, kentang dengan membeli
di pasar, dan belum pernah secara langsung melihat tanaman sayur tersebut di
kebunnya apalagi ketika masih tinggal di Ambon, yang saya sering lihat hanyalah
nelayan yang panen seafood.
|
Akhirnya kesampaian main ke kebun teh. |
Buat saya, yang bakal selalu nempel di ingatan saya
adalah, ketika kami masuk ke sebuah perkampungan dan mencoba berinteraksi
dengan penduduk setempat. Berhubung saat itu bahasa jawa yang saya tahu cuman
seiprit, jadinya kebagian tugas moto-moto dan dengerin aja obrolan teman-teman
saya dengan penduduk setempat :D. Dari obrolan – obrolan tersebut (yang saya
ngerti ditambah terjemahan dari temen-temen) saya semakin mengagumi Wonosobo,
bukan hanya karena keindahan alamnya tapi juga karena keramahan penduduknya. Sebagian
besar penduduk di desa-desa yang kami datangi berprofesi sebagai petani sayuran
maupun pemetik teh, dan dari berbagai obrolan dengan mereka saya jadi tahu
kalau kebanyakan dari mereka ternyata bekerja bukan di lahan mereka melainkan di
lahan orang lain, dan dengan gaji yang tidak begitu besar mereka harus
mencukupi kebutuhan rumah tangga bahkan menyekolahkan anak-anak mereka.
Mendengar berbagai cerita tersebut saya semakin bersyukur dengan apa yang saya
miliki saat ini, atau paling tidak dengan apa yang orang tua saya sediakan
untuk saya saat ini, bisa menuntut ilmu hingga perguruan tinggi, diberi
berbagai fasilitas untuk memudahkan saya manjalani hidup saat jauh dari orang
tua, saya bersyukur untuk itu semua.
|
Menjelang sore Ibu-ibu mulai meninggalkan perkebunan teh |
|
Pertama kalinya ngelihat pemetik teh |
|
Ibu-ibu petani sayuran yang mau ke pasar menjual sayuran |
Selain
itu, kami juga bertemu dan sempat bermain-main dengan anak-anak
Wonosobo, ahhh they are so adorable. Ketika kami mengunjungi beberapa desa, ada
anak-anak yang sedang bermain bersama dan buat saya ini hanya akan terjadi di
pedesaan. Anak-anak kecil di pedesaan masih mempunyai banyak waktu untuk
bermain bersama teman-teman mereka sepulang sekolah, masih sempat membantu
orang tua mereka di kebun, dan masih mempunyai waktu untuk mengaji di musholla.
Menurut saya, semua hal menyenangkan itu saat ini hanya bisa dinikmati oleh
anak-anak di daerah pedesaan, sedangkan anak-anak kecil di kota-kota besar
apakabar????. Banyak dari mereka gak akan memiliki waktu untuk bermain,
membantu orang tua apalagi ke musholla untuk mengaji. Waktu mereka biasanya
habis untuk les ini-itu, ikut ekskul ini itu, belum lagi mungkin banyak dari
anak kota yang akan jarang bertemu orang tua mereka yang mungkin bekerja
sebagai pekerja kantoran. Anak-anak wonosobo ini ngemesin banget, kebanyakan
berkulit putih dan berpipi tembem kemerah-merahan, errr *pengen nyubit*, dan ketika kami dekati awalnya mereka malu-malu
tapi setelah kami ajak mereka ngobrol mereka akhirnya mau untuk bermain-main
dan mengobrol dengan kami. Bahkan ada beberapa yang minta difoto, dan mereka
dengan sangat antusias waktu kita nunjukin hasil foto mereka di kamera.
|
Bermain bersama |
|
Ini sewaktu mereka berlarian ke kami |
|
Makasi adik-adik udah mau main ama kita :) |
|
Disaat yang lain sibuk foto-foto dengan anak kecil, saya sibuk merhatiin anak ini.
Lucu banget, liat deh pipinya :) |
|
--- Ngaji dulu Kak --- |
Wonosobo memang sangat mengagumkan, wisata,
pemandangan alamnya, penduduk dan kulinernya memang sangat mengagumkan, saya
bahkan sangat ingin kembali kesana lagi, dan semoga saya diberi kesempatan secepatnya
untuk kembali kesana. AMINNN *bantu ngaminin ya*.
|
Meet my team :)
Dias, me, Roman, Dewi, Monic, Sammy, Dimas (kurang Ipul dan Pinta) |
Semua foto diambil oleh saya, , dan :)
No comments:
Post a Comment